I.
PERGAULAN
DAN SEKS BEBAS
III.1 Pengertian Penyakit
Menular Seksual (PMS)
PMS adalah infeksi atau penyakit yang di
tularkan melalui hubungan seks (oral, anal, vagina) atau penyakit kelamin atau
infeksi yang di tularkan melalui hubungan seks yang dapat menyerang alat
kelamin dengan atau tanpa gejala dapat muncul dan menyerang mata, mulut,
saluran pencernaan, hati, otak, serta organ tubuh lainnya, misalnya HIV/AIDS,
Hepatitis B
Penyakit
menular seksual merupakan penyakit yang ditakuti oleh setiap orang. Angka
kejadian penyakit ini termasuk tinggi di Indonesia. Kelompok resiko yang rentan terinfeksi tentunya adalah
seseorang yang sering “jajan” alias punya kebiasaan perilaku yang tidak sehat.
Infeksi yang ditularkan lewat hubungan
seksual, atau Penyakit kelamin menular adalah penyakit yang cara penularanyya
melalui hubungan kelamin. Yang ditularkan dari satu orang ke orang lain saaat
berhubungan badan. Tempat terjangkitnya penyakit tersebut tidak semata-mata
pada alat kelamin saja, tetapi dapat terjadi diberbagai tempat diluar alat
kelamin.yang tergolong dari penyakkit ini adalah : sifilis, gonore, ulkus mola,
linfegranuloma venereum, granuloma inguinale.
III.2 Gejala Penyakit
Menular Seksual (PMS)
a. Keluar Cairan/keputihan yang tidak normal dari
vagina atau penis. Pada wanita, terjadi peningkatan keputihan. Warnanya bisa
menjadi lebih putih, kekuningan, kehijauan, atau kemerah
mudaan. Keputihan bisa memiliki bau yang tidak sedap dan berlendir.
b. Pada pria, rasa panas seperti terbakar atau sakit
selama atau setelah kencing, biasanya disebabkan oleh PMS. Pada wanita,
beberapa gejala dapat disebabkan oleh PMS tapi juga disebabkan
oleh infeksi kandung kencing yang tidak ditularkan melalui hubungan
seksual.
c. Luka terbuka dan atau luka basah disekitar
alat kelamin atau mulut. Luka tersebut dapat terasa sakit atau tidak.
d. Tonjolan kecil-kecil (papules) disekitar alat
kelamin
e. Kemerahan di sekitar alat kelamin
f.
Pada pria, rasa sakit atau kemerahan
terjadi pada kantung zakar
g. Rasa sakit diperut bagian bawah yang muncul dan
hilang, dan tidak berhubungan dengan menstruasi
h. Bercak darah setelah hubungan seksual
i.
Anus gatal atau iritasi.
j.
Pembengkakan kelenjar getah bening di
selangkangan.
k. Nyeri di paha atau perut lebih rendah.
l.
Pendarahan pada vagina .
m. Nyeri atau pembengkakan testis.
n. Pembengkakan atau kemerahan dari vagina.
o. Nyeri seks
p. Perubahan pada kulit di sekitar kemaluan
q. Terasa sakit pada daerah pinggul (wanita)
r. Meski tanpa gejala dapat menularkan penyakit bila
tenang
III.3 Cara Penularan
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penularan PMS pada umumnya adalah melalui
hubungan seksual (95 %), sedangkan cara lainnya yaitu melalui transfusi darah,
jarum suntik, plasenta (dari ibu kepada anak yang dikandungannya).
III.4 Bahaya Penyakit
Menular Seksual (PMS)
a.
Menimbulkan
rasa sakit
b.
Infertilisasi
c.
Abortus
d.
Ca
cerviks
e.
Merusak
penglihatan, hati dan otak
f.
Menular
pada bayi
g.
Rentan
terhadap HIV/AIDS
h.
Tidak
dapat disembuhkan
i.
Kematian
III.5 Peningkatan Angka
Penyakit Menular Seksual (PMS)
a.
Kontrasepsi,
timbul perasaan aman tidak terjadi kehamilan
b.
Seks,
bebas, norma moral yang menurun
c.
Kurangnya
pemahaman tentang seksualitas dan PMS
d.
Transportasi
yang makin lancar, mobilitas tinggi
e.
Urbanisasi
dan pengangguran
f.
Kemiskinan
g.
Pelacuran
III.6 Tipe-tipe Penyakit
Menular Seksual (PMS)
Gonorhea
1) Penyebab
- Infeksi
gonore disebabkan oleh bakteri Nisseria Gonococcus
- Sifat
bakteri
Bakteri mati dalam 1-2 jam pengeringan, bakteri mati
dengan uap 550C selama 5 menit, bakteri mati dengan AgNO3 selama 2 menit.
2) Patofisiologis
- Laki-laki
: Uretritis, prostatitis, epididimitis, orchitis, vesikulitis
- Wanita
: bartholinitis, cystitis, salfingitis
3) Gejala
a. Masa inkubasi 2-5
hari
b. Gejala pada pria
meliputi :
- Masa
inkubasi 2-5 hari
- Gejala
pada pria meliputi :
- Rasa
gatal dan panas di ujung kemaluan
- Rasa
sakit saat kencing dan banyak kencing
- Keluar
nanah pada ujung kemaluan kadang bercampur darah
- Nyeri
waktu ereksi
- Komplikasi
: prostatitis dapat berlanjut ke epididmitis, orchitis kemudian vesikulitis
c. Gejala pada
wanita
- Gejala
tersembunyi (carrier) karena yang terkena pertama kali adalah mulut
rahim, rasa sakit kurang,
genetalia luar tenang
- Mengeluarkan
keputihan seperti nanah
- Nyeri
pada daerah punggung
- Komplikasi
: bartholinitis, dapat berlanjut ke cystitis kemudian salfingitis.
4) Cara Penyembuhan
·
Lakukan konseling tentang penggunaan
metode barier dalam melakukan hubungan seksual selama pengobatan dan resiko PMS
terhadap ibu dan bayi (bila hamil)
·
Berikan pengobatan yang sama pada
pasangannya
·
Buat jadwal kunjungan ulang dan pastikan
pesien akan menyelesaikan pengobatan sampai tuntas
Clamidia
1) Penyebab
a) Infeksi
ini disebabkan oleh chlamydia Tranchomatis
b) Sifat
bakteri
Infektivitas hilang pada suhu 600C selama
10 menit, pada suhu -500C sampai -700C infektivitas bertahan bertahun-tahun,
infektivitas hilang oleh eter selama 30 menit atau fenol 0,5% selama 24 jam.
2) Patofisiologis
a) Sama dengan gonorea yaitu mulai dari serviks ataupun
uretra keatas yang menyebabkan bartholinitis, uretitis, endometritis,
salfingitis yang dapat mengakibatkan infertilitas.
b) Pada
kehamilan resiko meningkat karena dapat abortus, kematian janin, persalinan
prematur, ketuban pecah dini, dan endometritis post abortum maupun post partum.
c) Pada
bayi yang lahir pervaginam dapat mengalami konjungtivitis inklusi dalam 2
minggu pertama kehidupannya. Pneumonia dapat terjadi pada usia 3-4 bulan.
Selain itu dapat terjadi otitis media, obstruksi nasal dan bronkhiolitis
3) Gejala
a) Masa inkubasi 1 – 4 minggu
b) Lesi primer sama dengan papula,
vesikua didaerah genital kemudian pecah menjadi ulkus dan sembuh sendiri,
keluar keputihan encer berwarna putih kekuningan. Rasa terbakar saat buang air
kecil.
c) Lesi sekunder (1
minggu – 2 bulan) sama dengan limfadenitis dengan bengkak, merah, sakit dan
supuratif.
d) Pada kasusu kronis
terjadi elefanfiasi genital oleh karena obstruksi saluran limfe
4) Komplikasi
a) Penyakit radang
panggul kemungkinan kemandulan
b) Kehamilan di
luar kandungan
c) Rasa sakit
kronis di rongga panggul
d) Infeksi mata berat
e) Infeksi
pneumonia pada bayi baru lahir
f) Memudahkan
penularan HIV
5) Teraphy
Di berikan antibiotika sulfonomida,
tetrasiklin
Herpes Genetalis
1) Penyebab
Virus Herpes Simplek tipe II merupakan
penyebab herpes genetalis dengan gelembung-gelembung berisi cairan di vulva,
vagina, dan serviks, yang di kenal dengan nama herpes simpleks. Di negara
dengan prevalensi AIDS tinggi, herpes genetalis dihubungkan dengan kemungkinan
HIV(+)
2) Gejala
a) Masa inkubasi 3 –
5 hari
b) Infeksi
primer sekitar 3 minggu
c) Lesi
vasikulo ulseratif penis pada laki-laki dan serviks, vagina, vulva atau
perineum pada wanita
d) Rasa
sangat nyeri
e) Demam,
disuria dan malaise
f) Limfe
denopati inguinal
g) Gejala
kambuh lagi tetapi tidak seperti senyeri pada tahap awal, biasanya hilang
timbul dan menetap seumur hidup
3) Komplikasi
a) Rasa
nyeri berasal dari syaraf
b) Penularan
pada bayi dapat terjadi karena hematogen melalui plasenta, penjalaran keatas
dari vagina ke janin apabila ketuban pecah, melalui kontak langsung pada waktu
bayi lahir
c) Pada
kehamilan dapat mengakibatkan keguguran dan kematian pada bayi.
4) Teraphy
a) Diberikan
anti virus yaitu Acyclovir
b) Bedrest,
Neurotropik dan suport stamina
c) Persalinan
dengan seksio cesarea jika terdapat perlukaan
Sifilis
1) Penyebab
Infeksi sifilis ini di sebabkan oleh
bakteri treponema pallida dengan sifat bakteri yaitu sukar untuk di biakan,
bakteri mati pada suhu 390C selama 5 jam, bakteri mati pada suhu 41,50C selama
1 jam, bakteri mati pada suhu 400C selama 1 – 3 hari.
2) Patofisiologi
Dapat menyerang semua organ tubuh sehingga
cairan tubuh mengandung treponema pallida. Stadium lanjut menyerang sistem
kardiovaskuler, otak dan susunan syaraf, serta dapat menjadi sifilis
kongenital. Penjalaran menuju janin dalam kandungan dapat menimbulkan cacat
bawaan dan infeksi dini pada saat persalinan.
3) Gejala
a) Stadium
laten
- Dapat
terjadi 3 – 10 tahun setelah guma
- Menyerang
kardiovaskuler, otak, susunan syaraf dan organ lain
b) Sifilis
kongenital
- Pemfigus
sifilitikus, deskuaminasi pada telapak kaki dan tangan serta rhagade di kanan
kiri mulut.
- Pada
persalinan tampak janin ataupu plasenta yang hidropik
4) Teraphy
a) Di
berikan salah satu antibiotika di bawah ini :
- Benzatin
penisilin 4,8 juta unit IM setiap minggu hingga 4x pemberian
- Doksisilin
hingga 600 mg oral dosis awal di lanjutkan 2x 100 mg oral hingga 20 hari
- Sefriakson
500 mg IM selama 10 hari.
c) Pastikan
pengobatan lengkap dan terjadwal
d) Pantau
lesi kronik / gejala lain yang menyertai
Hepatitis
B
1) Penyebab
a) Di sebabkan oleh virus
hepatitis B
b) Yang
penularannya melalui darah dan produk darah yaitu bisa bisa melalui luka,
kontak seksual, operasi, medikasi, infus dan injeksi serta vertika dan ibu
kepada bayinya.
2) Patofisiologi
a) Gejala akut sering karier, ditandai dengan
anoreksia, rasa mual, febris, nyeri, tekan pada perut kanan atas.
b) Tidak
di waspadai dapat berlanjut menjadi kronik
c) Pada
kehamilan gejala sering di tafsirkan sebagai hiperemesis gravidarum
d) Diagnosa
dapat di tegakan berdasarkan pemeriksaan serologik
e) Dapat
menjadi kanker hati dan menginfeksi janin pada wanita hamil
3) Gejala
a) Masa
inkubasi 60-90 hari
b) Gejala
akut meliputi demam, nyeri tekan perut kanan atas, mual, muntah, anoreksia, dan
malaise serta ikterik
c) Gejala
kronis meliputi hepatitis persisten kronik, sirosis hepatitis, hepatoma.
4) Teraphy
a) Bed rest
b) Perbaikan
KU
c) Makan
makanan yang mengandung protein dan kalori tinggi
d) Pada orang
yang positif terkena Hepatitis B di berikan imunisasi HBIG (Hepatitis B Immune
Glugulin) dengan dosis 0,06 ml/kg BB IM dosis tunggal selama jangka waktu 14
hari setelah terpapar dan di lanjutkan dengan serial vaksin HB
HIV/AIDS
1) Penyebab
HIV (Human Immonu Virus) yaitu organisme
patogen yang terdapat dalam cairan tubuh (darah, air, mani, dan cairan vagian)
orang yang telah terinfeksi.
2) Penularan
a) Kontak
seksual (homo/hetero seksual) dengan seseorang pengidap per oral, per rectal,
per vagina.
b) Kontak
langsung dengan darah, produk darah dan jarum suntik, transfusi darah yang
mengandung virus HIV, melalui alat suntik / alat tusuk lainnya (akupuntur,
tato, tindik) bekas orang yang mengidap HIV, melalui transmisi dari ibu hamil
yang mengidap virus AIDS kepada janin yang di kandungnya melalui plasenta,
perlukaan dalam proses persalinan / melalui ASI.
3) Gejala
a) Fase
1 (window period)
- Belum
ada gejala sama sekali
- Belum
bisa terdeteksi melalui tes
- Sudah
dapat menularka HIV
b) Fase
II
- Terjadi
2 atau 5-10 tahun setekah terinveksi HIV
- Demam
- Pembengkakan
kelenjar getah bening
- Tes
darah sudah positiv HIV
c) Fase
III (muncul gejala-gejala)
- Flu
tidak sembuh – sembuh
- Nafsu
makan berkurang dan lemah
d) Fase IV
- Infeksi
kulit atau selaput lendir
- Infeksi
paru-paru (TB paru)
- Infeksi
usus yang menyebabkan diare parah selama berminggu-minggu
- Infeksi
otak yang menyebabkan kekacauan mental, kelumpuhan
- Kanker
kulit (khas pada penderita AIDS)
4) Pencegahan
a) Abstinence (tidak berhubungan seks)
b) Be
faithful (setia pada pasangan)
c) Condom
(gunakan kondom saat berhubungan seks berisiko)
d) Drug
(jangan pakai narkoba)
e) Equipment
(hati-hati! Pakai alat steril)
5) Cara
memberikan dukungan
a) Dukungan
sosial
- Saling
bertukar perasaan
- Mendengar
perasaan
- Mendengar
keinginannya
- Memberi
semangat
b) Dukungan
fisik
- Menuruti
selera makan
- Memberikan
waktu istirahat
- Memberikan
dengan selalu mengingatkan waktu, tanggal dan tempat berada
- Memberi
keyakinan keamaman
Trikomoniasis
1) Penyebab
Trikomoniasis adalah infeksi alat
genitalia wanita / pria yang di sebabkan oleh Trichomonas Vaginalis.
Penulusurannya juga bisa melalui alat-alat toilet seperti toilet seat, handuk,
dll.
2) Patofisiologi
a) Wanita
Vagina mengeluarkan cairan keputihan
bercampur nanah dan berbau khas, dinding vagina merah dan bengkak. Cairang yang
keluar menimbulkan iritasi pada bengkak cairan yang keluar menimbulkan iritasi
pada lipat paha samapai liang dubur. Infeksi apat terjadi dalam bentuk
uretriris, skonitis, dan bartholinitis.
b) Pria
Terjadi pada infeksi saluran kemih,
infeksi kelenjar prostat dan saluran spermatozoa. Infeksi menahun sulit di
tegakan karena gejala ringan.
3) Gejala
a) Masa
inkubasi 4 hari
b) Sekret
vagina berbusa, serupurulen dengan warna kekuningan dan kuning kehijauan serta
berbau khas
c) Rasa
nyeri dan gatal
d) Dinding
vagina meradang dengan infiltrasi
e) Pada
pria gejala tersembunyi
4) Komplikasi
Kulit bibir kemaluan lecet, dapat menyebabkan bayi
prematur, memudahkan penularan HIV.
5) Teraphy
a) Pengobatan menggunakan metronidazol per
oral untuk suami dan istri
b) Pada
wanita juga di berikan obat pervaginam
c) Pada
kehamilan diberikan pada usia trimester II/III dengan dosis tunggal sebanyak 2
gram.
Condiloma
akuminata
1) Penyebab
Human Papiloma Virus tipe 6 dan 11
2) Cara
penularan
a) Kontak
seksual
b) Kontak
langsung dengan kulitnya
c) Benda
– benda kontaminan seperti ; handuk, celana dalam, dll.
3) Patofisiologi
a) Timbulnya
kutil-kutil kecil pada bibir kemaluan yang muncul dalam waktu kurang lebih 2
bulan setelah virus masuk ke tubuh
b) Kutil-kutil tersebut
dapat membesar kemudian dapat bersatu menyerupai kembang kol atau jengger ayam
jago sehingga menutupi vagina dan anus.
4) Tanda
dan Gejala
a) Masa
inkubasi sekitar 2 bulan
b) Terdapat
papil kecil dan multipel pada sekitar kemaluan
c) Permukaan
kasar
d) Berkembang
menjadi besar sehingga dapat bersatu dan dapat menutupi vagina serta anus yang
berakibat mengganggu proses kehamilan
5) Komplikasi
a) Condyloma
acuminata yang sudah besar dapat menetupi jalan lahir, sehingga dengan seksio
cesarea sebagai uasaha untuk mencegaha penularan Human Papiloma Virus pada bayi
yang dilahirkan, selain itu jika tidak dengan tindakan SC dikhawatirkan dpat
menimbulkan kanker mulut rahim.
b) Condyloma
acuminata yang sudah parah dapat menimbulkan kanker mulut rahim.
6) Teraphy
a) Lesi
kecil dengan kauterisaasi, larutan podofilin, alkohol atau TCAA (Trichloro
Acetet Acid)
b) Lesi
besar dengan pembedahan, penyinaran laser, kauterisasi.
Ulkus
mole / cuncroid
1) Penyebab
Ulkus mole ini di sebabkan oleh bakteri
heamophilus ducrey dengan sifat bakteri sebagai berikut bakteri mati pada suhu
500C selama 1 jam, bateri mati dengan antiseptik.
2) Patofisiologi
a) Setelah
bakteri masuk kedalam tubuh sekitar 7 hari muncul pustuls ysng kemudian pecah
dan meninggalkan ulkus yang dalam.
b) Luka
infeksi mengakibatkan kematian jaringan di sekitarnya.
3) Gejala
a) Masa
inkubasi 4-10 hari
b) Pustulah
pecah menjadi ulkus
c) Rasa
nyeri yang hebat
d) Ulkus
bersifat multipel, dala, dinding menggaung, tepi tidak rata, meradang, dasar
ulkus kemerahan muda, berada dan terdapat pus.
e) Pembesaran
kelenjar limfe regional
4) Komplikasi
a) Jika
ulkus membesar dapat menjadi Gian Chancroid
b) Pembesaran
kelenjar limfe
c) Luka
infeksi mengakibatkan kematian jaringan di sekitarnya
5) Teraphy
a) Berikan
salah satu antibiotik dibawah ini:
- Eritromisin
4x500 mg oral selama 7 hari
- Trimethoprim
+ sulfamethoksazol 2x (160+800) mg oral selama 7 hari
- Seftriakson
500 mh IM dosis tunggal
b) Pengobatan
harus tuntas
c) Lakukan
kunjungan terjadwal untuk pemantauan dan asuhan antenatal.
Candidiasiasi vaginalis
1) Penyebab
Kandidiasis vaginalis disebabkan oleh
jamur kandida albicans, selain di vagina dapat menyerang organ organ lain yaitu
kulit, mukosa oral, bronkus, paru-paru, usus, dll.
2) Patofisiologi
a) Keputihan
denganrasa gatal yang hebat
b) Jika
tidak di obati dapat menjalar ke uretra yang dapat mengakibatkan infeksi
saluran kemih
c) Juga
bisa menjalar ke vagina proksimal (atas)
3) Gejala
a) Mengenai
mukosa vulva (labil minora) dan
vaginab) Bercak putih kekuningan, heperemia,
leukore, seperti susu pecah, dan gatal hebat.
c) Dapat
mengakibatkan infeksi saluran kemih.
4) Teraphy
a) Pemberian
nistatin atau ketokonazole 2x200 mg selama 5 hari
b) Tablet
vaginal atau klotrimazole 500 mg dosis tunggal
c) Salep
mikonazol 2 %
d) Lakukan
konseling
e) Buat
jadwal kunjungan ulang
III.7 Pencegahan
Penyakit Menular Seksual (PMS)
a. Apabila
belum menikah maka tidak melakukan hubungan seksual
b. Apabila
sudah menikah maka saling setia dengan pasangan
c. Hindari
hubungan seksual yang tidak aman atau berisiko
d. Menggunakan
kondom untuk mencegah penularan
e. Menjaga
kebersihan alat genetalia
III.8 Penanganan
Penyakit Menular Seksual (PMS)
a.
Segera
periksa ke dokter atau petugas kesehatan
b.
Jangan
malu menyampaikan keluhan kepada dokter atau tenaga kesehatan
c.
Memenuhi
aturan pengobatan sesuai petunjuk dokter atau petugas kesehatan
d.
Jangan
melakukan hubungan seksual kecuali menggunakan kondom
e.
Pasangan
sex sebaiknya memeriksakan diri
f.
Beritahu
tentang akiba PMS yang berbahaya bagi kesehatan diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar