JONI vs TIKUS BERDASI
Kisah
sebuah keluarga kecil unik dan selalu terlihat bahagia walau sedang menderita
dan merana. Pagi hari menjelang Senin,17 Agustus Joni sibuk sendiri dengan
aktifitas di kamarnya. Ibu Joni yang sedang masak di dapur pun heran melihatnya,
lalu ibu Joni menhampiri ke kamar Joni.
Ibu : Loh jon mau berangkat sekolah?
Joni : Iya bu. Joni pergi dulu ya
Ibu : Jonnnnn…. Sepatumu mana?
Joni : Oh iya bu lupa (meyengir)
Joni lalu balik lagi
ke kamar nya untuk mengambil sepatunya.
Joni : Yasudah bu sekarang Joni berangkat dulu
ya.
Ibu : Lohhh Jonnnnn….. seragam mu? Ko putih biru?.
Kamu kan masih SD itu
seragam
kakak mu (ibu kebingungan)
Joni
pun sesegera mungkin mengganti pakaiannya itu di kamar karena waktu menunjukan
pukul 7.25 sedangkan Joni masuk pukul 7.30.
Joni : Nahh gimana bu? Sekarang anaknya wes ganteng tho. Sudah pakai sepatu, sudah pakai seragam. Sekarang Joni
berangkat dulu ya bu.
Ibu : Oalah
Jonnnn…..!! tunggu…
Joni : Apalagi bu? Aku sudah mau telat nih.
Ibu : Telat
kemana? Sekarang tuh hari minggu Jonn, mau ke gereja kamu? kamu saja sholat
kalo salam kiri dulu baru kanan, kok berani-beraninya belajar agama lain, agama
Islam saja belum benar.
Muka Joni memerah
karena saking malunya.
Ibu : Kamu kan
anak sekolah masa iya tidak tahu sekarang hari apa. Gimana kamu bisa jadi
pemimpin Negeri ini Jon kalau tanggal dan hari saja tidak tahu, bisa – bisa
nanti bawahan-bawahan mu kamu suruh libur hari Senin. Jadi pemimpin nanti harus
peduli dari mulai hal yang kecil seperti ini. Gak lucu kan kalau nanti kamu pas
rapat di Istana Negara salah pakai baju dan salah hari. (ibu tersenyum melihat
tingkah anaknya)
Keesokan harinya Senin, 17 agustus Joni
terlihat bersemangat untuk tiba disekolah lebih awal, Saat itu Joni yakin dia
tidak salah hari lagi. sekolah Joni mengadakan cerdas cermat antar kelas.
Sebagai murid tertua satu angkatan karena Joni pernah tinggal kelas saat kelas
3 SD, bukan karena dia tidak bisa mengikuti pelajaran atau mendapat nilai merah
di rapot, melainkan dia bersikukuh ingin menaati apa yang dikatakan wali
kelasnya dulu. Bahwa “barang siapa ingin
menjadi presiden harus mengemban ilmu sebanyak-banyaknya dan se lama-lama nya tiada pernah henti serta
putus asa” itu lah yang membuat Doni ingin belajar di SD nya lebih lama
dari teman-temannya agar bisa menjadi presiden.
Saat lomba cerdas cermat di mulai
juri memberi pertanyaan “apa sebutan lain
dari koruptor” kelompok lawan menjawab
Kelompok A : “tikus mata Hijau pak”
Juri :
Salahh!!
Kelompok B : “Tikus berdasi pak”
Juri : Iyaaa! 10 point untuk
kelompok B 100 point untuk saya. hahahaha
Tiba-tiba kelompok
Joni memberikan sanggahannya.
Joni : Pak mengapa tikus berdasi
dilambangkan sebagai koruptor?
Kenapa bukan tuyul berdasi yang suka mengambil
uang tanpa izin
dan tidak terlihat saat sedang beraksi.
Tiba-tiba sudah heboh berita
kehilangan uang.
Juri :
Tikus itu untuk melambangkan sesuatu yang rakus atau mau makan hak orang lain
seperti korupsi. Coba saja kamu perhatikan jika ada tikus di dalam rumah mu apa
saja habis dimakan olehnya dari sabun sampai tutup toples dimakan tikus. Sama
saja seperti koruptor yang memakan uang rakyat tidak mengenal orang kaya atau
miskin yang penting bagi si koruptor adalah mendapatkan untung sebesar-besarnya.
Joni :Kalau tikus
itu melambangkan koruptor lalu mengapa kelinci melambangkan playboy pak? Itu
artinya jika ada lambang kelinci berdasi maknanya adalah kelinci itu korupsi
wanita pak?
Seluruh
ruang audio tertawa menyaksikan perdebatan antara Joni dan Juri. Joni memang
memang sudah menginjak umur 10 tahun tetapi pikirannya masih terlalu polos.
Namun belum putus asa juga Joni berdebat dengan juri.
Joni : Pak, kalau
tadi bapak bilang “…coba perhatikan jika ada tikus dirumah mu…” apakah Ibu saya
dirumah juga bisa disebut tikus berdasi, melainkan kata ayah uangnya selalu
saja hilang dari dompet di ambil ibu untuk bayar arisan tiap minggunya. Padahal
per bulannya Ibu saya sudah dapat uang gajian dari ayah.
Juri : Waduh
kalau itu bukan korupsi namanya tetapi ibu mu saja itu yang ngambil uang ayah
mu (Juri tertawa terbahak-bahak)
Ibu
Joni yang menonton cerdas cermat itu merasa malu bukan main karena aib nya
dibuka oleh anaknya sendiri di depan umum.
Joni : Pak lalu
apa lagi contoh korupsi yang bias kita temui di kehidupan sehari-hari.
Juri : Contohnya
adalah ketika sedang ada acara cerdas cermat dan diberi waktu 3 menit untu
menyanggah jawaban lawan tetapi orang tersebut memakan waktu 25 menit sehingga
itu disebut korupsi waktu.
Joni : Waduhhh
itu sangat melanggar aturan pak, orang seperti itu harusnya di diskualifikasi
saja dari acara tersebut, biar tau rasa dia hahahahaha.
Semua
pandangan sinis terhadap Joni. Tanpa kecuali ibu Joni, semua orang di ruangan
itu pun seketka hening tak bersuara mendengar ucapan Joni barusan.
Karya Adhinda TB (X-MIA-1)
SMAN 39 Jakarta