Assalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh :) aha! haloo blogger, kangen ga nih sama si unyu yang 1 ini ... sebelumnya mau nanya nih, kalian suka SMSan kan :) hayo ngaku?? sama siapa aja tuh, teman, sahabat, gebetan, atau yang sudah punya pacar, pasti sering banget kan SMSan.. kali ini gw mau nge share sesuatu tentang bahaya dalam SMS, ALIF *korban coboy junior the movie* ternyata eh ternya, SMS itu bisa jadi sarana penipuan, kejahatan, dan kriminal loh bloger.. apalagi di jaman yang canggih ini, semua cara dihalalkan untuk menipu orang, waduhhhh!! SMS dijadikan sarana untuk mengelabui mangsa dengan cara mengirim SMS yang isinya "menyuruh mengirimkan uang" "anaknya masuk rumah sakit" "ibunya dikantor polisi" "bapaknya kecelakaan" idhh ada-ada aja ya blogger -_-" sebelumnya ada sebuah artikel tentang bahaya dalam SMS, kita liat dulu yuk!!
Bahaya Dibalik SMS
Label:
Tips
SMS dan Pembodohan
Hari itu, ceramah Pak RW usai shalat Subuh terasa berbeda.
Pak RW berbicara dalam tempo pelan dengan nuansa lebih lembut dari biasa. Semua
terdiam memerhatikannya. Ia punya pengalaman hidup istimewa. Ia baru pulang
dari rumah sakit setelah sempat koma lebih dari 24 jam akibat serangan jantung. waduh :) Banyak jamaah menduga ia akan menceritakan pengalamannya menghadapi saat-saat
kritis itu. Ternyata, tidak.
Pak RW justru menyatakan keprihatinannya pada kondisi sosial
sekarang. Ia mepaparkan bertambah beratnya beban hidup masyarakat kebanyakan.
Kebutuhan sehari-hari semakin mahal. Minyak semakin sulit didapat. Daya beli
masyarakat berupa pangan, pendidikan, dan kesehatan semakin melemah. Ringkas
kata, ‘hidup semakin sulit’. Dalam iklim demikian, menurutnya, berpikir jernih
dan sehat semakin menjadi kebutuhan. Ketika persoalan hidup kian kompleks, tak
ada pilihan yang lebih baik buat menghadapinya selain dengan berpikir jernih
dan sehat. Maka, berpikir jernih dan sehatlah yang perlu ditumbuhkan di masyarakat.
Jika seluruh bangsa ini dapat didorong ke arah sana, kompleksitas persoalan
tersebut sedikit banyak akan dapat terurai. ‘Bangsa ini juga akan bergerak maju
ke depan, seberat apa pun tantangan ke depan yang menghadang.
Namun, menyemaikan berpikir jernih dan sehat ternyata tak
semudah memakan kerupuk. Yang tersemaikan secara cepat justru cara berpikir
gampangan berdasar pada budaya instan dan jalan pintas. Pada tingkat tertentu,
budaya demikian juga bermanfaat. Setidaknya, untuk membuat kita melupakan
sejenak kegetiran hidup. Juga membuat kita terhibur sesaat. Hal yang penting
dalam hidup agar tak patah atau terjatuh selamanya. Namun, budaya itu sangat
kuat menyeret kita ke dunia mimpi dan mengabaikan realitas sekitar.
Telepon genggam dan televisi adalah medium efektif buat
menyingkirkan berpikir jernih dan sehat. Ia tunjuk berbagai program ramalan dan
‘teka-teki’ yang banyak dijajakan lewat TV. Coba lihat iklan yang menyuruh
menulis reg spasi nama spasi ramal atau apalah yang menjamur di TV.
Masyarakat tidak diajak untuk berpikir jernih dan bekerja
keras mengatasi persoalan hidup. Masyarakat diajak memilih jalan instan buat
mengatasi persoalan. Hanya dengan mengirim SMS, kita merasa tahu nasib ke
depan. Yang lebih runyam, menurutnya, adalah ‘teka-teki bodoh’, seperti program
‘Acak Kata’ dan sebagainya. Pertanyaannya sama sekali tidak mendidik.
Huruf dari sebuah kata ‘diacak’ sangat gampang agar orang
mau mengirimkan jawaban sebanyak-banyaknya lewat SMS. Iming-imingnya hadiah Rp
200 juta. “Itu perjudian yang jauh lebih jahat dibanding SDSB dulu,” ungkapnya.
Tak ada kontrol negara, tak ada notaris yang mengundi pemenangnya, tak jelas
pula siapa yang mendapat hadiah. Sedangkan, membuang uang dalam perjudian itu
begitu gampang karena hanya dengan cara mengirim SMS. Anak-anak muda dari
kalangan bawah tergoda menghamburkan uang puluhan ribu rupiah.
Itu hanya salah satu cara meraup uang dari orang-orang susah
dengan menggunakan SMS. Banyak cara lain yang juga ditempuh. Misalnya, mengirim
‘petunjuk’ pada siswa SD atau SMP yang bertelepon genggam, seperti ‘jangan
pilih jawaban B kalau ujian di hari…’. Lalu, bocah-bocah polos akan menyebarkan
‘petunjuk’ itu pada kawan-kawannya. Atau, bekerja sama dengan televisi dalam
berbagai macam lomba idola. Pemirsa didorong untuk mengirim SMS buat
memenangkan idola. Bila perlu, sang peserta menjual rumah keluarga buat
membiayai pengiriman SMS dukungan bagi dirinya sendiri agar segera sukses
menjadi bintang. Hasilnya, terbanting.
“Saya heran, ada yang tega berbisnis dengan membodohi
masyarakat lewat SMS begitu?” kata Pak RW lembut. “Saya tidak mengerti
bagaimana operator telepon seluler dan pemilik stasiun TV mau memfasilitasi
bisnis begitu. Kalau pembodohan itu terus berlangsung dan pemerintah juga tak
peduli soal begini, bagaimana masa depan bangsa kita?” Saya terdiam. “Inilah
wajah kita saat ini.”
nahh.. itu dia blogger ceritanya.. gmn? serem yahh :XD apa lucu :) kasian juga ya kalau ada orang yang tertipu dengan SMS itu. apalagi kalo sampai mengorbankan harta, apalagi jiwa dan raga :D ahah *lebay* jadi tips untuk bloger nih. JANGAN cepat percaya sama SMS yang gak jelas gitu, lebih baik confirmasi terlebih dahulu, lalu kalau ada SMS yang suruh nyebarin gitu, kalo gak disebarin mati, haduh jangann percaya! mati itu kan di tangan Allah, bukan ditangan SMS :) iya gak. oke dehhh sekian dulu ya curhat kita kali ini, semoga bermanfaat untuk blogger :) WASPADALAH, wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh
twitter: @AdhindaThasya
adhindatb
●
Senin, 26 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Laman
Anda Pengunjung Ke
Fakta Adhinda
Popular Posts
-
RESENSI NOVEL DISUSUN OLEH Adhinda Thasya Billa XI-MIPA-1...
-
Assalamuallaikum sobat :) walaaa akhirnya aku bisa bertemu lagi sama kalian, setelah sekian lama nih blog dianggurin karena sibuk seko...
-
Halaman 60-62 (1) Setelah kalian mengetahui struktur teks ulasan, carilah berbagai informasi yang terdapat pada tiap paragraf! G...
-
The story Rabbit and Bear Once upon a time, there lived a bear and a rabbit. The rabbit was a good shot. On the contrary, the bear ...
-
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehing...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar